Kala itu, langit tiba-tiba mendung
Cahaya meredup disertai hujan yang sangat deras
Hatiku kosong, hampa dan sunyi sampai terdengar jelas suara petir bergemuruh
Asaku meredup bahkan hilang
Tak ingin lagi ku mengenal cinta
Apa itu cinta?
Hanya luka yang terbalut cantik dan menawan
Seperti sebungkus kado dengan penuh harapan
Namun,....
Tiba-tiba ku dengar langkah kaki sesosok laki-laki dengan mebawa sepotong asa
Diberikannya kepadaku dan diletakkannya di ruang hatiku yang kosong
Lalu lagit menampakkan pelanginya kembali menerangi hatiku yang redup
Hujan turun lagi
Namun kali ini tak membawa luka dan duka hati
Karna kamu wahai sang pelangi....
Seperti menemukan mata air jernih di gurun pasir ketika aku kehausan
Seperti hembusan angin pegunungan yang sejuk ketika terik menerpa
Seperti itulah arti kehadiranmu di hidupku...
Nafas ini terus berhembus seiring berjalannya waktu
Jantung ini terus berdetak
Seirama dengan lantunan namamu yang selalu ku sebut
Di spertiga malamku..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar